Pengendalian Persediaan dan Menentukan Besarnya Persediaan yang Tepat

Pengertian Pengendalian Persediaan

Satu dari fungsi manajerial yang sangat penting adalah pengendalian persediaan. Dan apabila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan, akan menyebabkan biaya penyimpanan yang sangat berlebihan. Demikian pula apabila perusahaan itu tidak memiliki persediaan yang mencukupi, maka akan dapat mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya kekurangan bahan. Sebagaimana keputusan dari manajemen operasi yang lain, kebijaksanaan yang dianggap paling efektif adalah mencapai keseimbangan diantara berbagai kepentingan di dalam perusahaan tersebut. pengendalian persediaan harus dilakukan sedemikian rupa agar dapat melayani kebutuhan bahan ataupun barang dengan tepat dan dengan biaya yang sangat rendah :

 Lead time

 Jumlah pemakaian

 Jumlah investasi dalam persediaan

 Karakteristik phisik dan bahan mentah yang dibutuhkan

Material handling merupakan kegiatan mengangkat, mengangkat dan meletakkan bahan-bahan atau barang-barang dalam proses di dalam pabrik, kegiatan dimana yang dimulai dari sejak bahan-bahan masuk atau diterima di pabrik sampai pada saat barang jadi atau produk akan dikeluarkan dari pabrik.

Menentukan Besarnya Persediaan

Adapun cara menentukan besarnya persediaan yang perlu diketahui sebagai dasar dalam menentukan jumlah persediaan yang harus diadakan oleh perusahaan supaya proses produksi berjalan lancar dengan biaya persediaan seminimal mungkin adalah sebagai berikut :

a. Safety Stock Adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock out). Kegunaan safety stock untuk menghindari terjadinya kemacetan proses produksi yang disebabkan kekurangan persediaan barang (stock out).

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya safety stock , adalah sebagai berikut :

1. Sulit tidaknya bahan tersebut diperoleh.

2. Kebiasaan leveransir menyerahkan barang.

3. Besarnya pesanan setiap kali pesan.

4. Kemungkinan adanya pesanan mendadak.

b. Re Order Point (ROP) Pengertian Re Order Point adalah saat atau titik dimana harus diadakan pesanan lagi sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan material yang dipesan itu adalah tepat waktu dimana persediaan di atas safety stock sama dengan nol.

Untuk menentukan titik pemesanan kembali menggunakan rumus lead time x pemakaian rata-rata + safety stock, atau dengan rumus :

ROP = (d x L) + SS.

c. Economic Order Quantity (EOQ) Dalam menghitung pembelian bahan baku yang optimal dipergunakan perhitungan EOQ (Economic Order Quantity).

EOQ adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal. Dalam menentukan besarnya jumlah pembelian yang optimal ini kita hanya memperhatikan biaya variabel dari persediaan tersebut. Untuk menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis dapat digunakan EOQ kebutuhan tetap :

EOQ = P I S D . 2. .

Keterangan :

D = Kebutuhan bahan per tahun

S = Biaya pemesanan tiap kali pesan

P = Harga bahan baku

I = % Biaya penyimpanan

Pembelian bahan baku diasumsikan memenuhi syarat berlakunya EOQ seperti berikut :

a. Permintaan atau produksi adalah konstans, seragam dan diketahui (deterministik).

b. Harga per unit produk adalah konstans.

c. Biaya penyimpanan per unit per tahun adalah konstan.

d. Biaya pemesanan per pesanan adalah konstan.

e. Waktu antara pesanan dilakukan dan barang diterima (lead time) adalah konstan.

f. Tidak terjadi kekurangan bahan atau back order.

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: ?