Urutan Pemakaian APD yang Benar Berikut Ulasannya
Pengertian Urutan Pemakaian APD
Urutan Pemakaian APD merupakan standarisasi yang perlu diperhatikan dalam penerapan alat perlindungan diri. Urutan Pemakaian APD sangat perlu diperhatikkan dalam langkah langkah pemakaian setiap alat perlindungan diri. Baca juga artikel mengenai alat perlindungan diri lainnya.
Alat Pelindung Diri atau bisa disebut APD merupakan kebutuhan utama bagi tenaga kesehatan di Puskesmas saat menangani pasien yang terduga terinfeksi virus corona. Penggunaan APD sangat penting demi mencegah dari terpapar covid-19 karena virus corona bisa menular melalui percikan atau droplet pasien saat batuk atau bersin. Memakai alat pendung diri (APD) saat bekerja bisa mengurangi risiko apabila terjadi kecelakaan kerja, sedangkan jenis APD yang digunakan juga berbeda-beda, tergantung dari jenis pekerjaan yang dilakukan.
Di era pandemi COVID-19 ini, penggunaan alat pelindung diri (APD) sangatlah penting untuk menurunkan risiko penularan penyakit infeksius pada tenaga medis karena dapat menghindarkan kontak dengan patogen. Hal-hal yang perlu diketahui tenaga medis terkait APD adalah jenisnya, cara melepaskan, dan bagaimana meningkatkan kepatuhan tenaga medis dalam menggunakan APD. Terdapat berbagai penyakit sangat infeksius yang bisa menyebabkan pandemi, seperti penyakit virus Ebola, severe acute respiratory syndrome (SARS), influenza, dan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) akibat infeksi virus Corona 2019-nCoV yang sedang merebak saat ini.
Urutan Pemakaian APD
Berikut ini urutan pemakaian APD:
- Sebelum menggunakan alat pelindung diri, petugas melepaskan seluruh perhiasan yang dikenakan termasuk jam tangan. Petugas yang berambut panjang harus mengikat rambut. Petugas yang berkacamata harus melekatkan kacamata supaya tidak jatuh
- Inspeksi kondisi alat pelindung diri, memastikan ukurannya sesuai dengan tubuh petugas dan tidak ada kerusakan pada alat
- Urutan pemakaian apd yang pertama ialah, Lakukan cuci tangan (hand hygiene)
- Kenakan sepatu Lalu, pasang boot cover, ikat tali yang melingkari boot cover. Usahakan tangan tidak menyentuh lantai. Tahap ini sebaiknya dikerjakan dalam posisi duduk
- Kenakan sarung tangan (dalam)
- Kenakan baju pelindung dan buat agar lengan baju menutupi pergelangan sarung tangan dalam. Pastikan semua bagian lengan sarung tangan masuk di bawah lengan baju pelindung. Pakaikan plester di pergelangan tangan apabila masih ada celah antara baju dengan sarung tangan
- Kenakan masker N95. Pastikan seluruh bagian tepi menyesuaikan bentuk wajah sehingga tidak ada celah.
- Kenakan hood, pastikan bagian telinga dan leher tertutup dan tidak ada rambut yang keluar. Bagian bawah hood harus menutupi kedua bahu. Asisten dapat membantu proses pemakaian
- Kenakan apron (tidak wajib) apabila menangani pasien dengan gejala muntah dan diare
- Kenakan sarung tangan luar yang biasanya memiliki pergelangan lebih panjang. Tarik bagian lengan sarung tangan hingga menutupi bagian lengan baju pelindung. Penggunaan sarung tangan yang berbeda warna dengan sarung tangan dalam dapat membantu identifikasi
- Kenakan pelindung wajah (face shield)
- Evaluasi kelengkapan dan kesesuaian penggunaan alat pelindung diri menggunakan bantuan cermin, ditambah dengan verifikasi oleh petugas donning.
Langkah- Langkah Melepaskan APD
Berikut langkah-langkah cara melepaskan alat pelindung diri : – Langkah pertama: hindari kontak dengan orang lain, dan lepas semua APD mulai dari yang paling terkontaminasi. -Kedua : Lepas gaun dan sarung tangan dengan cara menggulung dari dalam ke luar, kemudian buang ke tempat yang semestinya. – Langkah ketiga: cuci tangan. – Langkah keempat: copot pelindung wajah dari belakang kemudian buang, begitu pula jika Anda memakai masker dan pelindung mata. Untuk pelindung mata, letakan di tempat terpisah untuk diproses ulang. Terakhir cuci tangan kembali.